2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3
Peran saya sebagai
seorang coach di sekolah adalah turut berproses sebagai seorang guru
sekaligus coach yang menuntun murid sebagai coachee untuk menenemukan kekuatan
kodrat dan potensinya agar bisa hidup sesuai tuntutan alam dan zaman. Dengan
metode ini, sebagai seorang guru sekaligus berperan menjadi coach dapat mendorong
peserta didik untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir
kreatif, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi.
Keterkaitannya dengan
materi pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi adalah coaching
merupakan salah satu metode atau tehnik yang efektif untuk diterapkan dalam menunjang
penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan KSE.
Proses coaching sebagai
komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan
untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai ‘pamong’ dalam
memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan
arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.
Dalam Pembelajaran
berdiferensiasi proses coaching dilakukan kepada murid untuk memperoleh data satu
persatu kebutuhan belajar, minat, gaya belajar dan kemampuan masing-masing
murid sehingga dapat mengetahui sejauh mana kesiapan belajar masing-masing
murid. Dari hasil Couching tersebut, proses pembelajaran berdiferensiasi antara
lain dengan diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk
Dalam Pembelajaran Sosial
Emosional dengan terlebih dahulu sebellumnya dilakukan peoses Coaching
terhadap siswa akan lebih mendapatkan ketepatan yang akurat dalam menerapkan
tehnik pembelajaran sosial emosional. Metode PSE dari hasil proses couching
yang ditrapkan bertujuan untuk membantu siswa agar fokus dan presensce/
kehadiran penuh sehingga proses pembelajaran yang meliputi kesadaran diri,
manajemen diri, pengambilan keputusan yang bertanggungjawab, kesadaran sosial
dan kemampuan berelasi akan berjalan dengan sesuai, tepat dan tercapai.
Keterkaitan keterampilan coaching dengan
pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yaitu sebagai
kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya atau belajarnya.
Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.
Coaching merupakan sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,
berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan
atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan
pribadi.
Pengalaman/materi
pembelajaran yang baru saja diperoleh yaitu tentang pembelajaran
berdiferensiasi memahami tentang jenis diferensiasi konten, proses dan produk.
Tentang pembelajaran emosional dan spiritual saya memahami tentang tehnik untuk
membangkitkan kesadaran diri, manajemen diri, pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab, kesadaran sosial dan kemampuan berelasi pada siswa. Tentang
couching saya memahami tehnik TIRTA dan saya memahami tentang tiga kompetensi
sebagai couch yaitu harus mampu mendengarkan aktif, kehadiran penuh dan mampu
memberikan pertanyaan yang berbobot.
Emosi-emosi yang
dirasakan terkait pengalaman belajar adalah kerepotan mempertahankan rasa
untuk tetap semangat dan memiliki motivasi belajar serta meyakinkan hati bahwa
apa yang dipelajari pasti bermanfaat. Perasaan jenuh, lelah serta tindih
menindih dengan aktivitas kegiatan lainnya harus mampu mengolah disiplin waktu
dengan baik.
Sampai saat ini teramat sedikit yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan diri saya dalam proses belajar. Seiring waktu berniat untuk terus menerapkan hasil pembelajran yang diperoleh dan terus berupaya memperbaiki diri terkait dengan keterlibatan diri dalam proses belajar serta keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi.
Pengalaman masa lalu pemebelajaran dilakukan tidak berdasarkan pembelajaran berdiferensiasi, jarang melakukan pembelajaran secara husus tentang esmosional dan sosial serta kemampuan pengalaman dan pengetahua yang masih minim. Penerapan di masa mendatang coaching dalam supervise pembelajaran, PSE dan pembelajaran berdiferensiasi ini dapat diterapkan sesuai dengan paradigma pembelajaran serta perkembangan zaman pada saat ini.